Cerita kali ini datang dari Kota Apel dan desa yang terletak sedikit ke arah utara diluar Kota Apel.
Sekitar 10 bulan yang lalu, saya memutuskan untuk mengikuti sebuah kepanitiaan acara angkatan, yaitu Pengabdian Masyarakat. Satu angkatan di FK UB itu terdiri dari 6 jurusan yaitu Pendidikan Dokter, Pendidikan Dokter Gigi, Ilmu Keperawatan, Gizi Kesehatan, Farmasi, dan Kebidanan, kurang lebih 700 orang. Saya mendaftar seksi acara, dengan dalih untuk menyibukkan diri, lalu untuk pilihan kedua, humas, tanpa mempertimbangkan kalau saya sama sekali tidak mengerti Bahasa Jawa saat itu, padahal untuk berkomunikasi dengan perangkat dan orang-orang desa alangkah lebih baik menggunakan bahasa daerah yang sopan dan santun.
Alhamdulillah, saya pun diterima dalam seksi acara bersama 13 orang teman saya yang lainnya + 2 orang koordinator dan wakilnya. Jadi totalnya kami ber-16. Lalu semenjak hari itu kami sering sekali berkumpul, ternyata ada banyak sekali rangkaian acara Pengabdian Masyarakat ini, tidak hanya itu, banyak hal-hal lain yang harus dipikirkan juga, termasuk penilaian, kriteria-kriteria, dan hal-hal lain yang tidak pernah saya pikirkan dulu. Pastinya, untuk menyelesikan semua ini harus dengan pembagian tugas yang sistematis, yang akhirnya kami ber-16 memegang satu tugas masing-masing. Untuk keseluruhan panitianya kurang lebih ada 200 orang yang terdiri dari Organizing Committee dan Steering Committee
Jadi untuk rangkaian acara Pra-Penmas FKUB 2014 secara singkat ada :
Rapat Pleno sebanyak 3x
Ini acara untuk panitia, seperti namanya, pleno. Ya, ini bukan sembarang rapat, karena susunan acara rapat ini benar-benar sistematis dan formal. Disini panitia menyampaikan progress report dari rapat-rapat yang lebih kecil di setiap divisi dan memutuskan hal-hal yang penting terkait Penmas itu sendiri.
Piwulang Basa Jawi atau Pabajai ~ Belajar Bahasa Jawa
Acara ini bertujuan untuk membekali mahasiswa/i FK UB dengan pengetahuan dan keterampilan Bahasa Jawa. Walaupun mungkin susah untuk pencapaiannya karena disini terdapat berbagai macam suku dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan ada teman-teman dari Malaysia juga. Tapi setidaknya pernah dengar beberapa kosakata Bahasa Jawa. Acara ini diadakan 3 kali untuk setiap jurusan, dengan sistem kelas besar dan 2x pertemuan kelompok kecil seperti mentoring dilengkapi dengan tutor yang sukarela membagikan ilmunya dan pastinya sebuah modul.
KPK (Kuliah Pakar dan Praktik Kesehatan)
Kalau KPK ini yang megang acaranya bukan dari sektor acara, tapi dari seksi Pemdis (Pemeriksaan Medis). Setelah menentukan desa tujuan, di tingkat fakultas diadakan kuliah untuk membahas epidemiologi di desa tsb. Di tingkat jurusan berbeda-beda lagi yang diajarkan. Untuk pendidikan dokter, seperti biasa yang diajarkan masih belum jauh-jauh dari anamnesis, komunikasi. Tapi ada satu yang khusus yaitu kita belajar Phlebotomy. Tidak belajar terlalu detail juga karena seharusnya ini diajarkan di tingkat 2 (setahu saya), tapi setidaknya kami belajar melakukan itu di sebuah spons, dibimbing oleh teman-teman anggota muda (baru) Lakesma (tim bantuan medisnya FKUB).
PIC (Penmas Information Center)
PIC ini hanya pengumuman saja mengenai seluruh informasi yang berkaitan dengan penmas di mading fakultas, seperti pembagian kelompok, rumah, barang bawaan, penugasan, dan detail-detail kecil lainnya.
Acara-Acara Rohani
Sebelum Penmas, teman-teman dari seksi rohani (Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha) juga sudah mempersiapkan acaranya masing-masing untuk mempersiapkan penmas ini. Untuk rohani Islam sendiri ada acara upgrading untuk mentor-mentor terpilih di setiap rumah (induk semang) agar mentor-mentor ini bisa mengingatkan teman-temannya untuk shalat dan mentoring setiap paginya di rumah masing-masing di desa nanti.
Blue (Building the Leadership Up by Education)
Acara ini bertujuan untuk memotivasi
dan mengembangkan kemampuan leadership dalam bentuk mengelola kegiatan,
kekompakan, serta semangat panitia PENMAS 2014. Atau bisa dibilang ini upgrading buat panitia, karena ada masa-masa jenuh juga menjalani kepanitiaan 9 bulan ini.Pengumpulan Barang Baksos dan Pasar Murah
Bukan termasuk rangkaian acara penmas. Tapi ternyata ini cukup menyita waktu seksi acara karena ternyata seksi acara yang harus handle. Barang-barang, seperti sembako, pakaian dari 700 orang harus dikumpulkan, disusun, dan disimpan H-1 bulan penmas. Akhirnya, barang-barang ini, kardus-kardus ini, harus ditampung dulu di rumah-rumah, kos-kosan panitia yang bersedia selama kurang lebih 1 bulan.
Rapat Kronologi & Simulasi
Di rapat kronologi ini panitia menyusun dan memastikan teknis pelaksanaan yang udah dibikin. Banyak sekali detail-detail yang harus dibicarakan, seperti mobilisasi dari rumah ke balai desa, pembagian shift-shift pengobatan gratis, bahkan harus memikirkan hal-hal yang sepertinya "diluar" kuasa kita, seperti "Bagaimana kalau ada kerusuhan tiba-tiba?", "Bagaimana kalau pengobatan gratis yang kalian adakan sepi atau membludak?" , dan masalah begini dan begitu. Dan akhirnya jadilah kurang lebih 200 halaman petunjuk pelaksanaan kegiatan atau kronologi Penmas 2014 ini, hasil dari rapat kronologi selama kurang lebih 8 hari dari pagi sampai sore. Wah, bahkan kuliah 3 SKS saya saja tidak sepadat ini.
Selain itu untuk memastikan apa yang sudah kita susun sesuai dengan waktu yang dialokasikan, pastinya harus diadakan sedikit simulasi. Simulasi pengobatan gratis dan acara jurusan masing-masing lainnya yang banyak alur perpindahan-perpindahan/mobilisasi dan pembagian-pembagian kelompoknya.
Kumpul Regio
Bukan termasuk rangkaian acara penmas juga, tapi pastinya, kami 1 regio (kelompok) harus berkumpul dulu untuk berkenalan satu sama lain, pembagian tugas, barang bawaan, pengarahan, dan hal-hal lainnya berkenaan Penmas nanti.
Kira-kira itu untuk Pra Penmas, semoga tidak ada yang terlewatkan